Konsep Manusia
Pengertian manusia dapat dilihat
dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta)
, “mens”(latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau makhluk yang mampu
menguasai makhluk lain. Manusia sangat
berbeda dengan makhul yang lain karena manusia mempunyai akal pikiran dan
mempunya rasa ingin tahu yang sangat kuat.
Secarah istilah manusia dapat diartikan sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi
manusia diartikan sebagai sebuah spesies primate dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi
Siapakah Manusia
Manusia adalah makhluk yang
diciptakan Allah yang paling sempurna karena telah diberikan akal untuk
berfikir dan mengendalikan hawa nafsu. Menurut Al-Quran dan Al-Sunnah
disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yangpaling mulia dan memiliki berbagai
potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia
dan akhirat. Penciptaan manusia berdasarkan Surat Al-Mukminin ayat 12-14 adalah
sebagai berikut:
“Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakn manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim),
kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang berbentuk (lain). Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.
Awal penciptaan Manusia adalah
berawal dari Nabi Adam. Nabi Adam diciptakan dari suatu saripati yang berasal
dari tanah berwarna hitam yang berbau busuk dan diberi bentuk. Seperti pada surat Al
Hijr ayat 26 :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia (Adam) dar tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk. Kemudian Allah menciptakan Hawa untuk menemani Nabi Adam dan
untuk meneruskan keturunan manusia.
Manusia begitu istimewa karena
ketika pertama kali Nabi Adam diciptakan, seluruh makhluk Allah diperintah
untuk bersujud kepada Nabi Adam, tetapi setan tidak mau sujud. Selain itu,
manusia juga memiliki hawa nafsu yang jelek dan baik, setan selalu senantiasa
untuk menggoda iman kita. Oleh karena itu, manusia yang kuat dan dapat menahan
hawa nafsu nya dari perbuatan jelek maka Allah akan menjanjikan Surga. Namun
sebaliknya bagi manusia yang tidak mampu menahan hawa nafsunya Allah akan
menjanjikan Neraka. Hukum tersebut sudah jelas terdapat pada Al-Quran. Sehingga
manusia yang benar-benar beriman dan bertaqwa akan mampu membedakan mana yang
benar dan mana yang salah.
Dalam pandangan Islam, Manusia
terdiri atas dua unsur, yakni jasmani dan rohani. Jasmani manusia bersifat
materi yang berasal dari unsur-unsur saripati tanah. Sedangkan roh manusia
merupakan rohani
2.1.2 Persamaan
dan perbedaan manusia dengan makhluk lain
Dan sesungguhnya Kami telah
memuliakan anak adam (manusia) dan Kami angkut mereka di darat dan
di laut, dan Kami melebihkan mereka atas makhluk-makhluk yang Kami
ciptakan, dengan kelebihan yang menonjol ( QS. Al Isra 70).
Pada prinsipnya, malaikat adalah makhluk yang mulia.
Namun jika manusia beriman dan taat kepada Allah SWT ia bisa melebihi kemuliaan
para malaikat. Ada beberapa alasan yang mendukung pernyataan tsb.
Manusia dan makhluk lainnya itu memiliki
persamaan dan juga perbedaan. Berikut ini persamaan dan perbedaan manusia
dengan makhluk lainnya:
Persamaan Manusia dan Makhluk
lain:
- Semua makhluk termasuk manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT.
- Tujuan penciptaannya adalah hanya untuk beribadah kepada Allah.
- Semua makhluk akan kembali kepada Allah.
- Dan tiap-tiap makhluk ada di dalam penjagaan dan pengawasan Allah.
Perbedaan Manusia dan
Makhluk lain.
- Manusia memiliki hati nurani dan juga nafsu tapi makhluk lain hanya memiliki salah satunya saja.
- Derajat manusia sejati adalah lebih tinggi dari makhluk yang lain.
- Manusia tercipta dari tanah sebagai jasad dan nur sebagai hati. Sedangkan makhluk lain tidak ada yang tercipta dari tanah dan nur.
- Bentuk ibadah manusia telah diatur di dalam Al Qur’an.
- Manusia diberi kebebasan untuk memilih jalan kehidupannya.
0 komentar:
Posting Komentar