Pages

Kamis, 28 Mei 2015

Definisi Retribusi

 
Retribusi adalah pungutan yang dikenakan kepda masyarakat yang menggunakan fasilitas yang disediakan oleh negara. Di sini terlihat bahwa bagi mereka yang membayar retribusi akan menerima balas jasanya secara langsung berupa fasilitas negara yang digunakannya. Pungutan ini juga diatur oleh undang-undang negara, yaitu Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi.

Retribusi menurut UU no. 28 tahun 2009 adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Berbeda dengan pajak pusat seperti Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak, Retribusi yang dapat di sebut sebagai Pajak Daerah dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda).
Jenis pos retribusi daerah dapat dikelompokkan menjadi

A. Retribusi Jasa Umum.
  1. Retribusi Pelayanan Kesehatan;
  2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;
  3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;
  4. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;
  5. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;
  6. Retribusi Pelayanan Pasar;
  7. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;
  8. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;
  9. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;
  10. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus;
  11. Retribusi Pengolahan Limbah Cair;
  12. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang;
  13. Retribusi Pelayanan Pendidikan; dan
  14. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
B. Retribusi Jasa Usaha:
  1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;
  2. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;
  3. Retribusi Tempat Pelelangan;
  4. Retribusi Terminal;
  5. Retribusi Tempat Khusus Parkir;
  6. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa;
  7. Retribusi Rumah Potong Hewan;
  8. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan;
  9. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga;
  10. Retribusi Penyeberangan di Air; dan
  11. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.
C. Retribusi Perizinan:
  1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;
  2. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;
  3. Retribusi Izin Gangguan;
  4. Retribusi Izin Trayek; dan
  5. Retribusi Izin Usaha Perikanan.

Retribusi :
  1. Masyarakat menerima balas jasa secara langsung atas pungutan yang dibayarnya.
  2. Pemungutannya hanya dapat dipaksakan kepada mereka yang menggunakan fasilitas negara.
  3. Objek retribusi hanya mereka yang menggunakan fasilitas negara.
  4. Dipungut oleh pemerintah daerah.

Referensi
1.   id.wikipedia (Click Here To View)
2. wandylee.wordpress (Click Here To View)

Definisi Pajak


Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang —sehingga dapat dipaksakan— dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum.
Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jenderal yang ada di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Secara umum pajak dapat diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh pemerintah berdasarkan oleh peraturan perundang-undangan yang hasilnya digunakan untuk pembiayaan pengeluaran umum pemerintah yang balas jasanya tidak langsung dirasakan oleh rakyat. Disamping itu ada beberapa definisi pajak menurut Undang-Undang dan dari berbagai ahli di bidang perpajakan yang pada dasarnya memiliki inti yang sama, pengertian pajak yang dimaksud antara lain:

 

Pengertian Pajak Menurut Undang-Undang


1.      Pajak Menurut Pasal 1 angka 1 UU No.28 th 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan:
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemamakmuran rakyat”.

2.      Pengertian Pajak Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH., yaitu:
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar p engeluaran umum”.
Pengertian pajak tersebut kemudian dikoreksinya, dan berbunyi sebagai berikut: “Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment”.

3.     Pengertian Pajak Prof. Dr. P. J. A. Adriani mengemukakan sebagai berikut:
“Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (Undang-Undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

 Dari Pengertian Pajak tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
  1. Pembayaran  pajak  harus  berdasarkan   undang-undang  serta  aturan pelaksanaannya
  2. Sifatnya dapat dipaksakan. Hal ini berarti pelanggaran atas aturan perpajakan akan berakibat adanya sanksi
  3. Tidak ada kontra prestasi atau jasa timbal dari negara yang dapat dirasakan langsung oleh pembayar pajak
  4. Pemungutan pajak dilakukan oleh negara baik pusat maupun daerah (tidak boleh dilakukan oleh swasta yang orientasinya adalah keuntungan)
  5. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah (rutin dan pembangunan) bagi kepentingan umum

Referensi
1. id.wikipedia (Click Here To View)
2. ilmu akuntansi (Click Here To View)

Analisi Regresi Sederhana






  • Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel. Jika kita memiliki dua buah variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat diramalkan.
  • Analisis regersi berguna untuk mendaptkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih. Selain itu analisis regersi berguna untuk mendapatkan pengaruh antar variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya (Usman & Akbar, 2006).
  • Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan satu variabel kriterium disebut analisis regresi sederhana (tunggal), sedangkan hubungan fungsional yang lebih dari satu variabel disebut analisis regresi ganda.
  • Istilah regresi (ramalan/taksiran) pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1877 sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi manusia, yaitu antara tinggi anak dan tinggi orang tuanya. Pada penelitiannya Galton mendapatkan bahwa tinggi anak dari orang tua yang tinggi cenderung meningkat atau menurun dari berat rata-rata populasi. Garis yang menunjukkan hubungan tersebut disebut garis regresi.
  • Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi, karena pada analisis itu kesulitan dalam menunjukkan slop (tingkat perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya dapat ditentukan). Dengan demikian maka melalui analisis regresi, peramalan nilai variabel terikat pada nilai variabel bebas lebih akurat pula.
  • Persamaan Regresi Linier dari Y terhadap X
  • Persamaan regresi linier dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b X
Keterangan:
Y = variabel terikat
X = variabel bebas
a = intersep
b = koefisien regresi/slop
Pada persamaan tersebut di atas, nilai a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
rumus regresi sederhana
Contoh latihan soal regresi sederhana
Berikut ini adalah data pengalaman kerja dan omzet penjualan dari 8 marketing pada PT Bang Toyib Gak Pulang-pulang
contoh latihan soal regresi sederhana
Pertanyaan: 1. Tentukan nilai a dan b ! 2. Buatkan persamaan garis regresinya ! 3. Berapa perkiraan omzet penjualan dari seorang marketing yang memiliki pengalaman kerjanya 3,5 tahun?
Penyelesaian:
tabel penolong regresiregresi linier sederhana
Dijawab:
  1. nilai a = 3,25 dan b = 1,25
  2. Persamaan regresi liniernya adalah
Y = a + bX
= 3,25 + 1,25X
  1. Nilai duga Y , jika X = 3,5
Y = a + bX
= 3,25 + 1,25X
= 3,25 + 1,25 (3,5)
= 7,625

Referensi
Id. Wikipedia (Click Here To View)

Analisis Korelasi Sederhana




Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam SPSS ada tiga metode korelasi sederhana (bivariate correlation) diantaranya Pearson Correlation, Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation. Pearson Correlation digunakan untuk data berskala interval atau rasio, sedangkan Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation lebih cocok untuk data berskala ordinal.
Pada bab ini akan dibahas analisis korelasi sederhana dengan metode Pearson atau sering disebut Product Moment Pearson. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun).
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
Contoh kasus:
Seorang mahasiswa bernama Andi melakukan penelitian dengan menggunakan alat ukur skala. Andi ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan dengan prestasi belajar pada siswa SMU Negeri 1 Yogyakarta, dengan ini Andi membuat 2 variabel yaitu kecerdasan dan prestasi belajar. Tiap-tiap variabel dibuat beberapa butir pertanyaan dengan menggunakan skala Likert, yaitu angka 1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Setuju dan 4 = Sangat Setuju. Setelah membagikan skala kepada 12 responden didapatlah skor total item-item yaitu sebagai berikut:

  Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)

Subjek Kecerdasan Prestasi Belajar
1 33 58
2 32 52
3 21 48
4 34 49
5 34 52
6 35 57
7 32 55
8 21 50
9 21 48
10 35 54
11 36 56
12 21 47
Langkah-langkah pada program SPSS
  1. Masuk program SPSS
  2. Klik variable view pada SPSS data editor
  3. Pada kolom Name ketik x, kolom Name pada baris kedua ketik y.
  4. Pada kolom Decimals ganti menjadi 0 untuk variabel x dan y
  5. Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Kecerdasan, untuk kolom pada baris kedua ketik Prestasi Belajar.
  6. Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)
  7. Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel x dan y.
  8. Ketikkan data sesuai dengan variabelnya
  9. Klik Analyze - Correlate - Bivariate
  10. Klik variabel Kecerdasan dan masukkan ke kotak Variables, kemudian klik variabel Prestasi Belajar dan masukkan ke kotak yang sama (Variables).
  11. Klik OK, maka hasil output yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel. Hasil Analisis Korelasi Bivariate Pearson
Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara kecerdasan dengan prestasi belajar (r) adalah 0,766. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kecerdasan dengan prestasi belajar. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi kecerdasan maka semakin meningkatkan prestasi belajar.

- Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana (Uji t)
Uji signifikansi koefisien korelasi digunakan untuk menguji apakah hubungan yang terjadi itu berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasi). Misalnya dari kasus di atas populasinya adalah siswa SMU Negeri 1 Yogyakarta dan sampel yang diambil dari kasus di atas adalah 12 siswa SMU Negeri 1 Yogyakarta, jadi apakah hubungan yang terjadi atau kesimpulan yang diambil dapat berlaku untuk populasi yaitu seluruh siswa SMU Negeri 1 Yogyakarta.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar
Ha : Ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar

2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%. (uji dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan, jika 1 sisi digunakan untuk mengetahui hubungan lebih kecil atau lebih besar).
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)

3. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika Signifikansi > 0,05
Ho ditolak jika Signifikansi < 0,05

4. Membandingkan signifikansi

Nilai signifikansi 0,004 < 0,05, maka Ho ditolak.

5. Kesimpulan
Oleh karena nilai Signifikansi (0,004 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar. Karena koefisien korelasi nilainya positif, maka berarti kecerdasan berhubungan positif dan signifikan terhadap pretasi belajar. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan berhubungan positif terhadap prestasi belajar pada siswa SMU Negeri 1 Yogyakarta.


Refernsi
duwiconsultant.blogspot (click here to view)

Metodologi Ekonometrika

Para ahli ekonometrika tradisional menggunakan metodologi sebagai berikut dalam menganalisis permasalahan ekonomi.

1. Merumuskan pernyataan atau postulat atau hipotesis;
John Keynes (1936) mengembangkan konsep fungsi ekonomi konsumsi agregat sebagai hubungan yang stabil antara pengeluaran konsumsi (consumer expenditure) dan pendapatan agregat (aggregate income). Keynes menyatakan, “Hukum dasar psikologis… bahwa laki-laki [wanita] secara aturan dan secara rata-rata meningkatkan konsumsi mereka ketika pendapatan mereka meningkat, tetapi peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar pendapatan mereka[1].

Secara singkat, Keynes mempostulatkan bahwa marginal prospensity to consume (MPC) yaitu tingkat perubahan konsumsi karena perubahan satu unit pendapatan lebih besar dari pada nol, tetapi lebih kecil dari pada satu.

2. Membangun model matematis;
Walaupun Keynes menyatakan adanya hubungan positif antara konsumsi dan pendapatan, tetapi tidak menspesifikasikan secara tepat bagaimana hubungan fungsional antara konsumsi dan pendapatan. Ahli matematika ekonomi akan menyarankan model matematis sebagai fungsi konsumsi Keynesian sebagai berikut:

Y = β1 + β2 X 0 < β2 < 1 (1.1)

Y = Pengeluaran konsumsi

X = Pendapatan

β1 dan β2 merupakan model parameter atau intercept dan koefisien slope/kemiringan.

Persamaan (1.1) merupakan model matematis konsumsi dalam ilmu ekonomi. Variabel yang berada di sebelah kiri (Y atau pengeluaran konsumsi) merupakan variabel dependen (terikat) dan variabel yang berada di sebelah kanan (X atau pendapatan) merupakan variabel independen (bebas).


3. Membangun model ekonometrik atau statistik;
Model matematis yang dibangun pada persamaan (1.1) mengasumsikan terdapat hubungan yang pasti (exact/deterministik) antara pengeluaran konsumsi dan pendapatan. Padahal, hubungan antarvariabel yang sesungguhnya bukanlah exact karena variabel yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi bukan hanya pendapatan, namun juga beberapa variabel berpengaruh lain, seperti: jumlah anggota keluarga, usia, agama, dan lain-lain. Untuk mengakomodasi hubungan yang tidak pasti ini, ahli ekonometrika membangun fungsi konsumsi yang deterministik menjadi stokastik, seperti berikut:

Y = β1+β2 X + e (1.2)

Persamaan (1.2) adalah perluasan dari persamaan (1.1) dengan menambahkan ε sebagai variabel random (stokastik) yang merupakan error atau kesalahan dari semua faktor lain yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi tetapi tidak begitu dipertimbangkan.`

4. Mengumpulkan data;

Untuk mengestimasi parameter ekonometrik, yakni β1 dan β2, diperlukan suatu data agar diketahui nilai yang pasti dari β1 dan β2. Berikut adalah contoh data pengeluaran konsumsi dan jumlah pendapatan dari tahun ke tahun.




5. Mengestimasi parameter dari model ekonometrik;

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengestimasi parameter model ekonometrik untuk mendapatkan angka yang pasti dari β1 dan β2. Dengan menggunakan teknik analisis regresi (akan dijelaskan kemudian) ditemukan taksiran parameter model ekonometrik, sehingga modelnya akan menjadi sebagai berikut:

Y^ = -184,08+0,7064 X (1.3)

Topi (^) pada Y menunjukkan bahwa persamaan tersebut merupakan hasil estimasi (penaksiran). Koefisien slope sebesar 0,7064 (≈0,71) menunjukkan bahwa kenaikan pendapatan riil 1 US$, secara rata-rata akan menaikkan pengeluaran konsumsi 71 sen US$. Di sini digunakan kata rata-rata karena hubungan antara pengeluaran konsumsi dan pendapatan merupakan sesuatu yang tidak pasti (nonexact).

6. Menguji hipotesis;

Anggaplah persamaan (1.3) merupakan pendekatan terbaik untuk menggambarkan kejadian sebenarnya (realita), maka harus dilakukan suatu pengujian secara statistik apakah persamaan (1.3) sesuai dengan teori yang akan diuji. Misalnya, seperti dinyatakan oleh Keynes bahwa MPC adalah lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 1. Pada persamaan (1.3) besarnya MPC adalah 0,7064. Sebelum memutuskan apakah 0,7064 benar-benar sesuai dengan teori Keynes, harus dibuktikan secara statistik apakah 0,7064 lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 1 (untuk pengujian hipotesis secara statistik akan dijelaskan kemudian)


7. Meramalkan atau memprediksi;

Apabila diasumsikan bahwa persamaan (1.3) telah lolos uji hipotesis secara statistik dan sesuai dengan teori Keynes, maka model persamaan tersebut dapat digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen di masa yang akan datang. Misalkan nilai pendapatan rakyat Amerika Serikat pada tahun 2011 diharapkan sebesar US$ 7.500 Milyar, berapakah nilai pengeluaran konsumsinya? Sesuai dengan persamaan (1.3) maka nilai pengeluaran konsumsinya adalah sebagai berikut:

Y = -184,08+0,7064 = -184,08+0,7064(7500) = 5.113,92 (1.4)

Maka, nilai pengeluaran konsumsi rakyat Amerika Serikat pada tahun 2011 bila diharapkan pendapatan sebesar US$ 7.500 Milyar adalah US$ 5.113,92 Milyar.


8. Mengimplementasikan model untuk tujuan kebijakan.

Apabila pemerintah Amerika Serikat telah memiliki dasar pengetahuan tentang nilai pengeluaran konsumsi di tahun 2011 seperti tertuang pada persamaan (1.4), maka dengan kebijakan fiskal dan moneter, pemerintah dapat memanipulasi atau mengontrol variabel X untuk menghasilkan nilai variabel Y.



Referensi
Languageaholic.wordpress (click here to view)



Pengertian Ekonometrika

Ekonometrika adalah ilmu yang membahas masalah pengukuran hubungan ekonomi. Dengan demikian, Ekonometrika adalah ilmu yang mencakup teori ekonomi, matematika, dan statistika dalam satu kesatuan sistem yang bulat, menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri dan berlainan dengan ilmu ekonomi; matematika; maupun statistika. Ekonometrika digunakan sebagai alat analisis ekonomi yang bertujuan untuk menguji kebenaran teorama-teorama teori ekonomi yang berupa hubungan antarvariabel ekonomi dengan data empirik.

Pengertian Ekonometrika Menurut J Scumpeter adalah aplikasi dari metode spesifik dalam ilmu ekonomi (di segala bidang) yang berusaha untuk memperoleh hasil dalam ra

Menurut Jan Tinbergen, Pengertian Ekonometrika ialah sebagai pengamatan statistik terhadap konsep-konsep yang dihasilkan secara teoritis atau dapat dikatakan sebagai ilmu ekonomi matematik yang bekerja dengan data kuantitatif.

P.A. Samuelson dan T.C. Koopmans mengemukakan Pengertian Ekonometrika merupakan analisis kuantitatif dari fenomena-fenomena ekonomi yang sebenarnya (aktual) yang didasarkan pada pengembangan yang bersamaan antara teori dengan pengamatan, yang dihubungkan dengan metode inferensi yang sesuai.

Pengertian Ekonometrika menurut Arthur S. Goldberger yaitu sebagi ilmu sosial dimana alat-alat teori ekonomi, statistik dan matematika inferensi diterapkan untuk menganalisis fenomena-fenomena ekonomi.

Menurut Gerhard Tintner, Pengertian Ekonometrika adalah hasil dari suatu pandangan khusus atas peranan ilmu ekonomi, yang terdiri atas penerapan statistik matematik atas data ekonomi untuk memberikan dukungan empiris terhadap model-model yang disusun dengan ilmu ekonomi matematis dan untuk memperoleh hasil dalam angka.

Pendapat C.E.V. Leser mengenai Pengertian Ekonometrika ialah disiplin ilmu yang berusaha membuat hubungan kuantitatif diantara variabel-variabel ekonomi dengan bantuan metode statistik.

Pengertian Ekonometrika Menurut pandangan Michael D. Intriligator merupakan cabang ilmu ekonomi yang berkaitan dengan penaksiran (estimation) empiris dari hubungan-hubungan ekonomi.

Dari pengertian ekonometrika menurut para pakar di atas, dapat disimpuLkan bahwa Pengertian Ekonometrika adalah suatu bidang ilmu yang merupakan perpaduan atau kombinasi dari ilmu ekonomi (economic theory), matematika ekonomi (mathematical economics) dan statistik (statistics) untuk menganalisis teori ekonomi secara kuantitatif berdasarkan data empiris.

Teorama-teorama yang persifat apriori pada ilmu ekonomi dinyatakan terlebih dahulu dalam bentuk matematik sehingga dapat dilakukan pengujian terhadap teorama-teorama itu. Bentuk matematik teorama ekonomi ini disebut model. Pembuatan model ekonometri merupakan salah satu sumbangan ekonometrika di samping pembuatan prediksi (peramalan atau forecasting) dan pembuatan berbagai keputusan alternatif yang bersifat kuantitatif sehingga dapat mempermudah para pengambil keputusan untuk menentukan pilihan.

Salah satu bagian paling penting dari ekonometri adalah analisis regresi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kaitan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan data yang digunakan, ekonometri dibagi menjadi tiga analisis, yaitu analisis runtun waktu (time series), antar-wilayah (cross section), dan analisis data panel. Analisis runtun waktu menjelaskan mengenai perilaku suatu variabel sepanjang beberapa waktu berturut-turut, berbeda dengan analisis antar-wilayah yang menjelaskan antara beberapa daerah dalam satu waktu tertentu (snapshot). Sementara itu analisis data panel menggabungkan antara data runtun waktu dengan data antar-wilayah.

Awal Perkembangan Ekonometrika

Metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi sebenarnya telah lama dikembangkan sejak abad ke-18. Vilfredo Pareto (Paris, 15 Juli 1848 -- Jenewa, 19 Agustus 1923) berkontribusi dalam menjelaskan distribusi pendapatan dan pilihan individu melalui pendekatan matematis yang berdasarkan atas teori ekonomi. Selain Pareto, Marie-Esprit-Léon Walras dari Perancis pada abad ke-18 mengembangkan teori keseimbangan umum yang menjelaskan mengenai aliran barang dan jasa dalam perekonomian.

Pada awal tahun 1950-an ekonometri dikembangkan sebagai satu cabang sendiri dari ilmu ekonomi. Jan Tinbergen dari Belanda, yang kini namanya diabadikan sebagai salah satu institusi akademik besar di Eropa (Tinbergen Institute), merupakan salah tokoh utama yang mengembangkan ilmu ini.

Ekonometri Saat Ini

Saat ini ekonometri telah berkembang sedemikian pesat sehingga banyak jurnal ilmiah yang didedikasikan untuk ilmu ini, seperti Econometrica, Journal of Econometrics, Journal of Applied Econometrics, dan Journal of the Operational Research. Penggunaan ekonometri telah sedemikian luas sehingga hampir semua jurnal, tesis, disertasi, dan bahkan skripsi dalam ilmu ekonomi memakai ekonometri sebagai salah satu alat yang digunakan. Sementara itu dalam prakteknya, ekonometri terutama dipakai di bank sentral, oleh tim ekonomi pemerintah untuk melakukan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi, dan juga oleh dunia usaha untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. Selain di bidang moneter, ekonometri juga sudah banyak dipakai di berbagai bidang ekonomi yang lain dan juga bisnis dan manajemen, seperti mikroekonomi, marketing, dan finance.

Di Indonesia, penerapan ekonometri masih terbatas dan pengembangan ilmu ini hanya pada lembaga/universitas tertentu saja. Dua dari sedikit akademisi di bidang ekonometri di Indonesia adalah Profesor Insukindro dari Universitas Gadjah Mada terutama berkat penerapan ekonometri untuk ekonomi moneter dan Dr. Ari Kuncoro dari Universitas Indonesia karena pekerjaannya di bidang mikroekonometri.