Para ahli ekonometrika tradisional menggunakan metodologi sebagai berikut dalam menganalisis permasalahan ekonomi.
1. Merumuskan pernyataan atau postulat atau hipotesis;
John Keynes (1936) mengembangkan konsep fungsi ekonomi konsumsi agregat sebagai hubungan yang stabil antara pengeluaran konsumsi (consumer expenditure) dan pendapatan agregat (aggregate income). Keynes menyatakan, “Hukum dasar psikologis… bahwa laki-laki [wanita] secara aturan dan secara rata-rata meningkatkan konsumsi mereka ketika pendapatan mereka meningkat, tetapi peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar pendapatan mereka[1].
Secara singkat, Keynes mempostulatkan bahwa marginal prospensity to consume (MPC) yaitu tingkat perubahan konsumsi karena perubahan satu unit pendapatan lebih besar dari pada nol, tetapi lebih kecil dari pada satu.
2. Membangun model matematis;
Walaupun Keynes menyatakan adanya hubungan positif antara konsumsi dan pendapatan, tetapi tidak menspesifikasikan secara tepat bagaimana hubungan fungsional antara konsumsi dan pendapatan. Ahli matematika ekonomi akan menyarankan model matematis sebagai fungsi konsumsi Keynesian sebagai berikut:
Y = β1 + β2 X 0 < β2 < 1 (1.1)
Y = Pengeluaran konsumsi
X = Pendapatan
β1 dan β2 merupakan model parameter atau intercept dan koefisien slope/kemiringan.
Persamaan (1.1) merupakan model matematis konsumsi dalam ilmu ekonomi. Variabel yang berada di sebelah kiri (Y atau pengeluaran konsumsi) merupakan variabel dependen (terikat) dan variabel yang berada di sebelah kanan (X atau pendapatan) merupakan variabel independen (bebas).
3. Membangun model ekonometrik atau statistik;
Model matematis yang dibangun pada persamaan (1.1) mengasumsikan terdapat hubungan yang pasti (exact/deterministik) antara pengeluaran konsumsi dan pendapatan. Padahal, hubungan antarvariabel yang sesungguhnya bukanlah exact karena variabel yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi bukan hanya pendapatan, namun juga beberapa variabel berpengaruh lain, seperti: jumlah anggota keluarga, usia, agama, dan lain-lain. Untuk mengakomodasi hubungan yang tidak pasti ini, ahli ekonometrika membangun fungsi konsumsi yang deterministik menjadi stokastik, seperti berikut:
Y = β1+β2 X + e (1.2)
Persamaan (1.2) adalah perluasan dari persamaan (1.1) dengan menambahkan ε sebagai variabel random (stokastik) yang merupakan error atau kesalahan dari semua faktor lain yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi tetapi tidak begitu dipertimbangkan.`
4. Mengumpulkan data;
Untuk mengestimasi parameter ekonometrik, yakni β1 dan β2, diperlukan suatu data agar diketahui nilai yang pasti dari β1 dan β2. Berikut adalah contoh data pengeluaran konsumsi dan jumlah pendapatan dari tahun ke tahun.
5. Mengestimasi parameter dari model ekonometrik;
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengestimasi parameter model ekonometrik untuk mendapatkan angka yang pasti dari β1 dan β2. Dengan menggunakan teknik analisis regresi (akan dijelaskan kemudian) ditemukan taksiran parameter model ekonometrik, sehingga modelnya akan menjadi sebagai berikut:
Y^ = -184,08+0,7064 X (1.3)
Topi (^) pada Y menunjukkan bahwa persamaan tersebut merupakan hasil estimasi (penaksiran). Koefisien slope sebesar 0,7064 (≈0,71) menunjukkan bahwa kenaikan pendapatan riil 1 US$, secara rata-rata akan menaikkan pengeluaran konsumsi 71 sen US$. Di sini digunakan kata rata-rata karena hubungan antara pengeluaran konsumsi dan pendapatan merupakan sesuatu yang tidak pasti (nonexact).
6. Menguji hipotesis;
Anggaplah persamaan (1.3) merupakan pendekatan terbaik untuk menggambarkan kejadian sebenarnya (realita), maka harus dilakukan suatu pengujian secara statistik apakah persamaan (1.3) sesuai dengan teori yang akan diuji. Misalnya, seperti dinyatakan oleh Keynes bahwa MPC adalah lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 1. Pada persamaan (1.3) besarnya MPC adalah 0,7064. Sebelum memutuskan apakah 0,7064 benar-benar sesuai dengan teori Keynes, harus dibuktikan secara statistik apakah 0,7064 lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 1 (untuk pengujian hipotesis secara statistik akan dijelaskan kemudian)
7. Meramalkan atau memprediksi;
Apabila diasumsikan bahwa persamaan (1.3) telah lolos uji hipotesis secara statistik dan sesuai dengan teori Keynes, maka model persamaan tersebut dapat digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen di masa yang akan datang. Misalkan nilai pendapatan rakyat Amerika Serikat pada tahun 2011 diharapkan sebesar US$ 7.500 Milyar, berapakah nilai pengeluaran konsumsinya? Sesuai dengan persamaan (1.3) maka nilai pengeluaran konsumsinya adalah sebagai berikut:
Y = -184,08+0,7064 = -184,08+0,7064(7500) = 5.113,92 (1.4)
Maka, nilai pengeluaran konsumsi rakyat Amerika Serikat pada tahun 2011 bila diharapkan pendapatan sebesar US$ 7.500 Milyar adalah US$ 5.113,92 Milyar.
8. Mengimplementasikan model untuk tujuan kebijakan.
Apabila pemerintah Amerika Serikat telah memiliki dasar pengetahuan tentang nilai pengeluaran konsumsi di tahun 2011 seperti tertuang pada persamaan (1.4), maka dengan kebijakan fiskal dan moneter, pemerintah dapat memanipulasi atau mengontrol variabel X untuk menghasilkan nilai variabel Y.
Referensi
Languageaholic.wordpress (click here to view)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar